kofbola.online– Pembalap Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia, membawa tekad untuk bangkit jelang seri balap ke-16 MotoGP Jepang 2024 pada akhir pekan ini.
Tekad ini muncul dari kekhawatiran Francesco Bagnaia terhadap kans kemenangannya pada seri MotoGP Jepang pada 4-6 Oktober 2024 di Sirkuit Motegi, Motegi, Jepang.
Seperti peribahasa tak ada gading yang tak retak, motor Ducati Desmosedici GP24 yang dinilai superior rupanya menyimpan kekurangan juga.
Bagnaia telah mengalaminya dalam dua balapan terakhir.
Dalam dua balapan terakhir yakni GP Emilia Romagna dan GP Indonesia, Bagnaia selalu terlambat panas sehingga kehilangan kesempatan untuk meraih kemenangan.
Kegagalan itu disebabkan motor Desmosedici GP24 yang cukup sulit dibawa ke performa puncak.
Ini berkaitan dengan kompon ban yang dipakai. Makin keras, makin lama juga temperatur kerja dicapai meski di sisi lain usia ban menjadi lebih awet.
Kelemahan ini makin membelenggu Bagnaia karena kesulitan lain yang dialaminya saat start.
Start Bagnaia dalam beberapa balapan terakhir jauh dari kata mulus. Dia selalu diungguli oleh rival utamanya, Jorge Martin (Prima Pramac).
Baca Juga: Mantan Pemain Incaran Persib Merasa Lebih Layak Menang Ballon d’Or dibanding Messi
“GP24 sangat kompetitif,” ucap Bagnaia setelah ‘cuma’ finis ketiga di balapan GP Indonesia akhir pekan lalu, dilansir dari GPOne.com.
“Akan tetapi, motornya memerlukan beberapa lap untuk membawa bannya ke suhu optimal.”
“Kalau berada di depan, kita bisa mengimbanginya dengan pengereman dan entri tikungan, tetapi jika di belakang pembalap lainnya, kita harus menjaga jarak lebih jauh.”
Bagnaia dan tim Ducati memutar otak untuk mengatasinya.
Melesat sejak awal menjadi target Bagnaia pada seri MotoGP Jepang demi menjaga peluangnya untuk mempertahankan gelar juara dunia untuk yang kedua kalinya.
Tertinggal 21 poin dari Martin di puncak klasemen, Bagnaia harus mengumpulkan kemenangan lagi, terutama di balapan hari Minggu di mana poin yang diraih lebih banyak.
Bagnaia belum menang lagi di balapan utama dalam empat seri terakhir.
“Kami akan bekerja keras untuk meningkatkan daya saing di fase-fase awal balapan, yang mana kami sedikit kesulitan pada Minggu kemarin,” ucap Bagnaia di laman resmi Ducati.
“Saya siap dan bersemangat untuk kembali ke trek.”
Cuaca buruk juga menjadi perhatian Bagnaia.
Tahun lalu, balapan GP Jepang diwarnai hujan. Bagnaia harus puas mengakhiri lomba di posisi kedua, di belakang Martin.
“Dibandingkan dengan Indonesia, cuaca dan kondisi treknya akan sangat berbeda,” kata Nuvola Rossa alias sang Awan Merah.
“Selain itu ada potensi turunnya hujan, jadi penting untuk mempersiapkan diri dengan segala kondisi,” tandasnya.